Kota Yogya dan Sleman Prioritas Dapatkan Vaksin COVID-19 di DIYl

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin COVID-19 Sinovac. Begini alasannya.

Yogyakarta - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman menjadi dua wilayah yang diprioritaskan menerima vaksin COVID-19. Pertimbangan itu merujuk keputusan Kemenkes RI.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, mengatakan berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan, dari sebanyak 26.800 dosis vaksin yang telah dikirimkan ke DIY pada 5 Januari lalu agar segera didistribusikan ke kabupaten/kota yang menjadi prioritas.

"Tahap 1 termin 1 untuk Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta (9.728 dosis) dan Dinas Kesehatan Sleman (12.342 dosis)," kata Berty melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).

"Distribusi ke Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman rencana akan dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2021," jelasnya.

Kemudian untuk tiga kabupaten lain, pendistribusian dilakukan setelah mendapatkan dropping tahap 1 termin 2 dari Bio Farma. Berty menyebut Pemda DIY hanya sebagai pelaksana saja, sedangkan pertimbangan berasal dari Kemenkes RI.

"DIY (pelaksanaan vaksinasi) tanggal 14 seperti keterangan Bu Kadis (Kepala Dinkes DIY) kemarin. Kalau Kota Yogya dan Sleman, rencana tanggal 14 atau 15 (Januari). Kabupaten lain ditunda, sampai ada arahan berikutnya dari Kemenkes," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan DIY direncanakan mendapat alokasi 2.605.179 dosis vaksin COVID-19. Nantinya proses vaksinasi sendiri akan berlangsung selama empat tahap.

"Tahapan ada empat, pertama untuk nakes, kedua untuk pelayanan publik, ketiga untuk masyarakat rentan dan keempat untuk pelaku ekonomi esensial dan masyarakat umum," ujar Pembajun Setyaningastutie melalui wawancara daring, Senin (11/1).

Untuk tahap pertama, kata Pembajun, DIY sudah menerima 26.800 dosis pada tanggal 5 Januari lalu. Kemudian saat ini untuk vaksin telah disimpan di gudang farmasi Dinkes DIY.

"Kemudian vaksin ini akan didistribusikan ke kabupaten/kota setelah ada perintah dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI. Karena kita harus mengecek kesiapan di masing-masing kabupaten/kota dalam hal ini gudang penyimpanan vaksin," katanya.

Sasaran vaksin tahap pertama yakni SDM bidang kesehatan (SDMK). Yang masuk dalam kategori SSMK ini tidak hanya nakes tapi yang berperan dalam pelayanan di dalam satu fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), namun bisa juga driver, cleaning service, dan bagian administrasi.

"Mereka tahap pertama yang mendapatkan vaksinasi, sampai saat ini terdata 35.239 (nakes), ini data per 8 Januari 2021," ucapnya.

"Jadi sejak 31 Desember SDMK sudah menerima SMS blast dari sistem informasi vaksinasi di pusat, yang dapat SMS blast akan mendapatkan pertanyaan untuk registrasi dan screening," lanjutnya.

Terkait pelayanan vaksinasi, Pembajun menyebut akan melalui fasyankes yang telah terdata dan terkoneksi dengan BPJS. Di mana ada 121 Puskesmas dan kurang lebih 60 fasyankes lainnya baik rumah sakit maupun klinik.

"Vaksinasi harus di fasyankes, tapi khusus untuk kick off (tanggal 14 Januari) tidak di fasyankes karena tujuannya bagaimana kita mengedukasi masyarakat. Nanti kalau di rumah sakit malah banyak yang datang untuk melihat," ujarnya.

"Apalagi setelah mendapat vaksinasi kan harus berada di lokasi (vaksinasi) selama 30 menit. Jadi setelah divaksin tidak bisa langsung pulang," lanjut Pembajun.

Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5331223/kota-yogya-dan-sleman-prioritas-dapatkan-vaksin-covid-19-di-diy/2
















Share:

Recent Posts