Miliarder Kehilangan Rp5.432 T Gara-gara Perang Dagang

Ilustrasi.

Kekayaan gabungan miliarder dunia menyusut 4,3 persen atau senilai US$388 miliar setara dengan Rp5.432 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS) pada 2018. Bank Swiss UBS dan perusahaan auditor PwC melaporkan sejumlah peristiwa ekonomi dan keuangan, seperti perang dagang dan volatilitas pasar menjadi biang keladinya.

Laporan itu menyebut jumlah miliarder dunia menciut hingga 57 orang dari total orang kaya dunia sebanyak 2.101. 

Seperti dilansir CNN.com, Senin (11/11), Asia menjadi wilayah yang terpukul paling parah. Disebutkan, kekayaan miliarder di China rontok 12,3 persen karena depresiasi mata uang yuan terhadap dolar AS.

Tidak cuma itu, jumlah miliarder China juga ikut berkurang 48 orang menjadi hanya 325 miliarder.

Meski demikian, Asia mengklaim jumlah miliardernya masih yang terbanyak di dunia. Bahkan, China mengaku miliardernya telah meningkatkan peringkat mereka dengan cepat selama lima tahun terakhir menjadi miliarder terbesar kedua setelah Amerika Utara.

Kendati demikian, laporan tersebut mengungkap miliarder di Amerika Serikat masih yang terbaik, didukung oleh keberhasilan industri teknologi. Pada akhir 2018, ada 89 miliarder yang mendapuk kekayaan dari sektor teknologi. Jumlah ini naik dari 70 pada 2017 lalu.

Selain itu, di tengah perlambatan ekonomi global, kekayaan yang dimiliki miliarder di seluruh wilayah Amerika tumbuh 4,8 persen pada 2018, dengan jumlah miliarder 749 orang.

Menurut laporan PwC, pengusaha teknologi terus mendongrak ekonomi global. Miliarder teknologi memiliki aset US$1,3 triliun pada akhir 2018, dengan kekayaan bersih hampir 2 kali lipat selama lima tahun terakhir.

Share:

Recent Posts